Business

banner image

Syarah Arba'in 37 - Pahala Kebaikan Berlipat Ganda

Allahumma salli ala Muhammad wa 'ala alihi wa ashabihi ajmain

 إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ

Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan  

  ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ 

kemudian menjelaskan hal tersebut

 فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً

#1 : Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh 

Syarat untuk mendapatkan kebaikan adalah dengan niat yang benar. Niat karena Allah dan ikhlas karena Allah. Tidak karena bisikan hati. Namun ada tekad yang kuat untuk melakukanya. Menurut Syeh utsaimain. Allah akan memaafkan bisikan bisikan dalam jiwa. dan bisikan bisikan jiwa yang tidak di sertai tekat yang kuat tidak mendatangkan pahala madupun dosa. Wallahualam bissawab

Contoh
* Ada yang mau berhijarah karena Allah dan Rasulnya, namun di tengah perjalanan kematian menimpanya sebelum sampai tujuan, maka pahala tetap ada padanya (Surat Anisa 100)

* Seseorang yang hendak pergi kemasjid untuk shalat fardhu dengan berdiri, tapi karena dia tidak mampu shalat  dengan berdiri, kemudian hanya dengan duduk. Tetapi karena usahanya ini maka orang tersebut tetap mendapatkan pahala padanya.

* orang yang sudah terbiasa melakukan sholat jamaah, tetapi karena suatu hal yang syar' dia tidak bisa melaksanakanya, maka ini juga di ninilai dengan sholat jamaah

* Orang yang sudah berniat naik haji dengan tekad dan tindakan sudah membayar uang pendaftaran. Ketika dia tidak bisa naik haji karena meninggal, maka dia sudah tercatat oleh Allah. Jadi ada anggapan yang salah . Banyak orang yang uangnya untuk berumroh karena faktor yang belum jelas.


 وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ  ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ

 

#2 : Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan yang banyak. 

Ini adalah nikmat yang diberikan dari Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Walaupun umur nya terbilang pendek. dibandingkan umat umat yang terdahulu yang bisa sampai ratusan tahun, namun pahalanya tetap tidak kalah. Seperti contoh adanya lailatul qodar pahalanya seperti seribu bulan (83 tahun). Makanya banyak orang yang berlomba lomba untuk mendapatkan malam yang sangat agung ini.

Pelipatgandaan pahala itu menurut Syeh Al Utsaimin bisa di karenakan 4 faktor.
1. Karena waktu pengerjaanya. seperti sepuluh hari pertama dzulhijah. malam lailatul qodr.
2. Karena tempat. seperti sholat di Masjidil Haram pahalanya lebih banyak bahkan sampai seribu shalat di masjid lain
3. Karena jenis amalan. Amalan wajib lebih utama dari amalan sunah.

4. Orang yang melakukanya. Iman ,ketakwaan &keihlasan menjadi faktor banyak sedikitnya pahala.

 وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَة

  #3: Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh. 

Tentunya dia membatalkan perbuatanya itu karena takut Allah SWT, dan bukan karena alasan yang lain. Seseorang yang membatalkan niatnya untuk melakukan dosa karena Allah, berarti dia telah melakukan amal shalih. Namun apabila dia membatalkan niat buruk tersebut karena dipicu oleh rasa takut kepada sesama manusia atau agar diperhatikan manusia, maka Allah tidak akan mencatatnya sebagai suatu kebaikan.
Contoh.
Seserang ingin mencuri, namun ketika hendak mencuri dia tersadar bahwa ini perbuatan yang dilarang Allah dan takut akan murka Allah. Maka perbuatan ini masuuk kategori dalam hadist. Namun karena alasan yang takut karena polisi, takut karena orang lain. maka itu tidak termasuk dalam hadist.

وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً

#4 : Sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan. 
Ini adalah wujud kemurahan Allah kepada hambanya. Jika di bandingkan dengan point kedua, ini sangat berbeda jauh sekali. Inilah keuntungan berbisnis dengan Allah SWT. Tidak seperti kita berbisnis dengan orang , atau mungkin bahkan kalau kerja sama dengan bank. Kalau untung semuanya untung, kalau rugi yang rugi adalah si peminjam modal. Bank tidak mau rugi.
 
( Riwayat Bukkhori dan Muslim / Mutafaqun ngalaih)


 #1. Kasih sayang Allah.
#2. Ampunan Allah.
#3. Pentingnya niat.
#4. Niat dibuktikan dengan perbuatan.
#5. Semakin ikhlas semakin besar pahalanya.

Marilah kita seumua memaksimalkan amalan amalan kita. Baik wajib dan sunah. Yang wajib kita utamakan dan kita tingkatkan.  Usahakan kita sholat di masjid. Carilah masjid yang digunakan digunakan untuk jumatan. Sholat di rumah dengan di masij berbeda. Ada pendapat ulama'. Sholat di mushola dengan di masjid juga berbeda. Sholat di masjid yang untuk jumatan dan yang tidak untuk jumatan juga berbeda.

Ingat bahwa kelak kita akan menemui hariyang sangat berat. Yaitu hari penghisapan. Didalam shurat Al - Insyiqoq, manusia digolongkan dengan 2 golongan. 

فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ

dan mudah mudahan kita semua tergolong orang yang minimal mendapatkan kitab dari tangan kanan kita.
 
Syarah Arba'in 37 - Pahala Kebaikan Berlipat Ganda Syarah Arba'in 37 - Pahala Kebaikan Berlipat Ganda Reviewed by solid webs on 04.08 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Advertisement

Ads
Diberdayakan oleh Blogger.