Business

banner image

Larangan Loyal pada Orang Kafir / menentang Allah dan Rasul


"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka denga pertolongan yang datang daripada-Nya.Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya.Mereka itulah golongan Allah.Ketahuilah, bhwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung."(QS.Al-Mujadilah : 22)


Sababul Nuzul

Pendapat 1
Berkaitan dengan abdullah bin ubay bin salul. Yang ingin membunuh bapaknya karena menghina Rasul. Akan tetapi Rasul tidak mengijinkannya.

Pendapat 2
diturunkan berkenaan dengan Abu Ubaidah alias Amir ibnu Abdullah ibnul Jarrah ketika membunuh ayahnya dalam Perang Badar. Karena itulah maka Umar ibnul Khattab r.a. ketika mengangkat anggota musyawarahnya yang diserahkan kepada enam orang sahabat, setelah Abu Ubaidah meninggal dunia, ia mengatakan, "Seandainya Abu Ubaidah masih hidup, tentulah aku akan mengangkatnya sebagai anggota musyawarahku."

Pendapat 3
Menurut pendapat yang lain, firman-Nya:sekalipun orang-orang itu bapak-bapak mereka. Diturunkan berkenaan dengan Abu Ubaidah yang membunuh ayahnya (yang musyrik) dalam Perang Badar.

Atau (sekalipun mereka adalah) anak-anak(nya). diturunkan berkenaan dengan sahabat Abu Bakar As-Siddiq, yang pada hari itu (Perang Badar) hampir saja membunuh anaknya (yang saat itu masih musyrik), yaitu Abdur Rahman.

Atau(sekalipun mereka adalah) saudara-saudara(nya). Diturunkan berkenaan dengan Mus'ab ibnu Umair. Dia telah membunuh saudara kandungnya yang bernama Ubaid ibnu Umair dalam perangtersebut.

Atau (sekalipun mereka adalah)keluarga (nya). Diturunkan berkenaan dengan Umar yang dalam Perang Badar itu telah membunuh salah seorang kerabatnya yang musyrik, juga berkenaan dengan Hamzah, Ali, dan Ubaidah ibnul Haris; masing-masing dari mereka telah membunuh Atabah, Syaibah, dan Al-Walid ibnu Atabah dalam perang tersebut. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Pendapat 4
Saat Rasulullah Saw. bermusyawarah dengan kaum muslim sehubungan dengan para tawanan Perang Badar. Maka As-Siddiq berpendapat menerima tebusan pembebasan dari mereka, yang kelak dana tersebut dapat dijadikan sebagai kekuatan bagi pihak kaum muslim. Dan pula mengingat mereka yang menjadi tawanan itu terdiri dari saudara-saudara sepupu dan handai tolan, dengan harapan mudah-mudahan Allah Swt. memberi petunjuk kepada mereka di masa mendatang. Lain halnya dengan Umar, ia mengatakan, "Wahai Rasulullah, menurut hemat saya, bolehkah engkau memberikan kekuasaan kepadaku terhadap si Fulan salah seorang kerabatku, maka aku akan membunuhnya, dan engkau berikan kekuasaan kepada Ali terhadap Aqil, dan engkau berikan kekuasaan kepada Fulan terhadap si Fulan, agar Allah mengetahui dengan nyata bahwa dalam hati kami tidak ada rasa kasih sayang kepada orang-orang musyrik," hingga akhir kisah.


Contoh bentuk kasih sayang atau loyalitas
1.  Ridho atau meragukan kekafiranya. 

Tidak mau mengkafirkan. Bahkan mengganti kafir dengan kata2 halus dengan kata non muslim. Padahal jelas jelas memerangi Allah dan Rasul.

2.  Meyakini sebagian akidah kafir yang mereka anut 

KTP Islam, sampi disebut ‘cendikiawan-muslim’, tapi meyakini akidah-akidah sesat yang dimiliki  oleh orang kafir seperti liberal ,komunis, sekuler.
3. Menjadikan atau memilih orang kafir penolong setia atau pelindung, menyerahkan urusan yang berkaitan dengan kaum muslimin kepada mereka, dan menjadikan mereka sebagai orang kepercayaan.

Mumtahanah 1, almaidah 51

Allah melarang kaum mukminin untuk menjadikan orang-orang Yahudi dan orang-orang kafir lainnya sebagai wali, baik dalam arti orang yang dicintai, dijadikan saudara, penolong, atau dijadikan sebagai sahabat karib, kalau mereka orang-orang kafir yang memerangi kaum muslimin



Tetap berbuat adil
Mumtahanah 8,9.

Allah tidak melarang kaum muslimin untuk membalas kebaikan orang-orang kafir akan tetapi tentunya orang kafir yang tidak memerangi kaum muslimin. Kaum muslimin boleh saling membantu dalam hal-hal yang mubah, seperti perniagaan, berjual beli, saling memberi hadiah dan sejenisnya.

Allah berfirman:

"Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil."(Al-Mumtahanah : 8)
Larangan Loyal pada Orang Kafir / menentang Allah dan Rasul Larangan Loyal pada Orang Kafir / menentang Allah dan Rasul Reviewed by solid webs on 20.13 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Advertisement

Ads
Diberdayakan oleh Blogger.