إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا
19. "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir."
إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعٗا
20. "Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,"
وَإِذَا مَسَّهُ ٱلۡخَيۡرُ مَنُوعًا
21. "dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,"
Manusia sesungguhnya di ciptakan dengan memiliki sifat kikir, bakhil dan suka berkeluh kesah. Jika ditimpa kesusahan dia akan berkeluh kesah terhadap apa yang menimpanya.Padahal kesusahan merupkan ujian dari Allah untuk menguji hambanya yang di cintainya. Para Nabi dan Rasul serperti yang sudah diketahui bersama, bahwa memiliki ujian yang sangat berat. Seperti nabi Ayub yang di timpa penyakit bertahun tahun, dan perjuangan berat Nabi Muhammad SAW dalam mensyiarkan agama Allah SWT yang harus bertaruh nyawa. Kalau di bandingkan dengan kesusahan yang ditimpa kita saat ini itu belum sebanding dengan kesusahan yang beliau hadapi. Begitu pula sahabat Rasul yang bernama Bilal Bin Rabbah yang harus di siksa , tetap tegar dan tidak berkeluh kesah untuk menghadabi pasalah yang di hadapi.
Contoh real: menginkan hujan saat hujan, dan sebaliknya.
Manusia juga mempunyai sifat bakhil, kikir apa bila mendapatkan rejeki. Tidak berbeda dengan kesusahan, rejeki merupakan ujian dari Allah SWT bagi hambanya. Bagaimana dia mempergunakan harta itu. Jika di kasih rejeki, namun tetap masih kikir dan bakhil, maka itu tandanya ujiannya tidak lulus.
Akan tetapi Allah memberikan petunjuk kepada kita bagaimana cara menghindari sifat sifat tersebit.
Manusia sesungguhnya di ciptakan dengan memiliki sifat kikir, bakhil dan suka berkeluh kesah. Jika ditimpa kesusahan dia akan berkeluh kesah terhadap apa yang menimpanya.Padahal kesusahan merupkan ujian dari Allah untuk menguji hambanya yang di cintainya. Para Nabi dan Rasul serperti yang sudah diketahui bersama, bahwa memiliki ujian yang sangat berat. Seperti nabi Ayub yang di timpa penyakit bertahun tahun, dan perjuangan berat Nabi Muhammad SAW dalam mensyiarkan agama Allah SWT yang harus bertaruh nyawa. Kalau di bandingkan dengan kesusahan yang ditimpa kita saat ini itu belum sebanding dengan kesusahan yang beliau hadapi. Begitu pula sahabat Rasul yang bernama Bilal Bin Rabbah yang harus di siksa , tetap tegar dan tidak berkeluh kesah untuk menghadabi pasalah yang di hadapi.
Contoh real: menginkan hujan saat hujan, dan sebaliknya.
Manusia juga mempunyai sifat bakhil, kikir apa bila mendapatkan rejeki. Tidak berbeda dengan kesusahan, rejeki merupakan ujian dari Allah SWT bagi hambanya. Bagaimana dia mempergunakan harta itu. Jika di kasih rejeki, namun tetap masih kikir dan bakhil, maka itu tandanya ujiannya tidak lulus.
Akan tetapi Allah memberikan petunjuk kepada kita bagaimana cara menghindari sifat sifat tersebit.
إِلَّا ٱلۡمُصَلِّينَ
22. "kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,"
ٱلَّذِينَ هُمۡ عَلَىٰ صَلَاتِهِمۡ دَآئِمُونَ
23. "yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,"
Mengerjakan sholat dengan sebenar benarnya.
Cara pertama adalah dengan mempehatikan sholatnya. Mengerjakan, menegakkan dan memelihara.
Tanda sholat sudah tegak adalaj jika kita sudah terhindar dari perbuatan fahsak dan munkar.
Apakah kita masih berbuat maksiat? Kalau masih, berarti sholay kiya masih di pertanyakan. Kita harus segera membenahi sholat kita.
Kalau kita selalu melakukan kegiatan maksiat, effekjangka panjangnya bisa jadi anda tidak sholat lagi. Di surat mitafifin 11. Ketika kita melakukan maksiat, maka hati kita akan tertutup noda.
Bagaimana cara menjaga,menegakkan sholat kita? Salah satunya adalah dengan cara khusyuk dalam sholat.
Cara terhindar dari sifat keluh kesah dan kikir yang kedua adalah menyisihkan sebagian harta kita untuk hal hal yang di tuntunkan Allah dan rasulnya
Mengerjakan sholat dengan sebenar benarnya.
Cara pertama adalah dengan mempehatikan sholatnya. Mengerjakan, menegakkan dan memelihara.
Tanda sholat sudah tegak adalaj jika kita sudah terhindar dari perbuatan fahsak dan munkar.
Apakah kita masih berbuat maksiat? Kalau masih, berarti sholay kiya masih di pertanyakan. Kita harus segera membenahi sholat kita.
Kalau kita selalu melakukan kegiatan maksiat, effekjangka panjangnya bisa jadi anda tidak sholat lagi. Di surat mitafifin 11. Ketika kita melakukan maksiat, maka hati kita akan tertutup noda.
Bagaimana cara menjaga,menegakkan sholat kita? Salah satunya adalah dengan cara khusyuk dalam sholat.
Dikutip dari Muhammadiah.or.id . Cara agar khusyuk dalam sholat adalah.
- Berjamaa
- Tumakninah.
Harus sempurna disetiap gerakan, bacaan jangan di dalam hati
- Tumakninah.
Harus sempurna disetiap gerakan, bacaan jangan di dalam hati
- Pahami bacaanya
- Merapatkan shof.
Seorang imam seharusnya menata shof sebelum di mulai. Dan dipastikan di belakang imam ada orang2 yang terbaik diantara makmum dalam masalah agama.
Ketika imam menyuruh menata shof maka hendaknya makmum segera menyempurnakan. Di hadist shokheh dikatakan setan akan menempati sela , jeda shof.Seorang imam seharusnya menata shof sebelum di mulai. Dan dipastikan di belakang imam ada orang2 yang terbaik diantara makmum dalam masalah agama.
Cara terhindar dari sifat keluh kesah dan kikir yang kedua adalah menyisihkan sebagian harta kita untuk hal hal yang di tuntunkan Allah dan rasulnya
وَٱلَّذِينَ فِيٓ أَمۡوَٰلِهِمۡ حَقٌّ مَّعۡلُومٌ
24. "dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,"
لِّلسَّآئِلِ وَٱلۡمَحۡرُومِ
25. "bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa
(yang tidak mau meminta),"
Dalam ayat ini diperuntukkan untuk orang minta minta dan orang yang membuhkan lainya.
Dengan kita suka bershodakoh, dan mempergunakan harta kita dijalan Allah, maka bisa memghindarkan sifat kikir dalam diri kita.
Shodaqoh dulu atau bayar hutang dulu?
Kalau jatuh tempo maka wajib bayar hutang dulu. Kalau tidak ada tempo biasanya penyakit bakhil itu akan muncul. Sehendaknya jarus segera di bayarkan karena statusnya hutang.
Cara terhindar dari sifat keluh kesah dan kikir yang ke -3 adalah adalah percaya terhadap hari akhir dan percaya akan azab Allah
29. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
Dengan kita suka bershodakoh, dan mempergunakan harta kita dijalan Allah, maka bisa memghindarkan sifat kikir dalam diri kita.
Shodaqoh dulu atau bayar hutang dulu?
Kalau jatuh tempo maka wajib bayar hutang dulu. Kalau tidak ada tempo biasanya penyakit bakhil itu akan muncul. Sehendaknya jarus segera di bayarkan karena statusnya hutang.
Cara terhindar dari sifat keluh kesah dan kikir yang ke -3 adalah adalah percaya terhadap hari akhir dan percaya akan azab Allah
وَٱلَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوۡمِ ٱلدِّينِ
26. "dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,"
وَٱلَّذِينَ هُم مِّنۡ عَذَابِ رَبِّهِم مُّشۡفِقُونَ
27. "dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya."
إِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمۡ غَيۡرُ مَأۡمُونٍ
28. "Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari
kedatangannya)."
Percaya terhadap hari akhir adalah salah satu rukun Iman. Sehingga ini wajib . Kalau seseorang ingkar terhadap hari akhir maka dia keluar dari Islam / Kafir.
Ketika seseorang percaya akan hari akhir dan azab Allah tentu seseorang akan lebih berhati hati dalam melakukan segala yang di kerjakan dengan mengutamakan sesuatu yang bermanfaat sesuai dengan syariat Islam ( Arbain ke-12 / min husni islamil mar'i tarkuhu maa laa ya'niihi / meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat)
Sekecil apapun segala sesuatu yang kita kerjakan, baik itu amal kebaikan maupun akan keburukan akan di hitung Allah ( Al-Zalzalah)
Cara terhindar dari sifat keluh kesah dan kikir yang ke -4 adalah adalah Menjaga kemaluanya kecuali terhadap istri istri dan budak perempuan.
Cara terhindar dari sifat keluh kesah dan kikir yang ke -4 adalah adalah Menjaga kemaluanya kecuali terhadap istri istri dan budak perempuan.
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
29. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ
فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
30. kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki. Sesungguhnya tidak tercela.
فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
31. Barang siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampauibatas
Istri Istri adalah perempuan yang di nikahi sesuai dengan syariat Islam
Contoh nikah yang tidak syah
* Nikah saat hamil
* Nikah saat masa idda
* Nikah saat perempuan masih berstatus Istri Orang Lain
* Nikah dengan Sepersusuan (hindari donor susu , atau jual beli susu tanpa tahu sumber)
* Nikah Mut'ah Kontrak
* Nikah senasab masih Makhrom
* Sudah Cerai
* Ada salah satu yang murtad ( Al Hashr)
Budak
Didapat dari tahanan perang, anak dari budak, atau jual beli. Dan banyak disalah fahami oleh banyak orang , bahwa prt adalah budak, sehingga banyak fenomena pembantu rumah tangga hamil oleh mjikanya sendiri yang menganggap PRT adalah budak
Kesimpulan Memelihara kemaluan agar tidak terlihat oleh orang lain kecuali oleh istri atau suami, dan menjaganya dari perbuatan zina.
Apalagi dijaman sekarang pergaulan sangat bebas, untuk itu kita wajib untuk menjaga keluarga kita. Kita didik anak anak kita mulai dari cara memakai memakai pakaian. Kalau anak perempuan biasakan untuk berhijab. Dan melarang untuk memakai pakaian yang minim mesti masih kecil. Tidak banyak berita anak kecil sing di lecehkan oleh orang bejad.
Kalau mendoakan anak hendakanya bersifat menghasung untuk berbuat baik. Jangann menggadang gadang agar anak perempuanya besok jadi model, banyak di gemari di pincut oleh orang banyak. Itu merupakan doa dari orang tua yang akan menjerumuskan anaknya.
Cara terhindar dari sifat keluh kesah dan kikir yang ke -5 adalah adalah Memelihara amanah yang di pikulnya.
وَالَّذِينَ هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
32 Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya
Ini juga merupakan ciri ciri dari orang mukmin yang ada pada suart Al Mukminun
Yakni apabila mereka dipercaya, mereka tidak khianat; dan apabila berjanji, tidak menyalahinya. Demikianlah sifat orang-orang mukmin dan kebalikannya adalah sifat-sifat orang-orang munafik, sebagaimana yang disebutkan di dalam sebuah hadis sahih yang mengatakan:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ
خَانَ
Pertanda orang munqfik itu ada tiga, yaitu apabila berbicara, dusta; apabila berjanji, menyalahi; dan apabila dipercaya, khianat.
Kita dituntut untuk amanah terhadap janji. Dan janji yang paling wajib bagi kita manusia adalah untuk beribadat pada Allah. Mentaati Rasul dan memenuhi janji tersebut sampai kita mati.
Janji pertama kali manusia dengan Allah adalah ketika masih di alam ruh.
“Dan ingatlah (Hai Muhammad). Ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan Anak Adam dari Sulbi mereka. Dan Allah mengambil Kesaksian dari diri mereka sendiri dengan Firman-Nya :”Bukankah AKU Tuhanmu ? “Mereka menjawab, ”Ya” Kami mempersaksikan”. Nah, Nanti dihari Qiyamat kamu tidak dapat lagi mengatakan, ”Sesungguhnya KAMI tidak memberi tahu kepada kamu” (Q.S. Al-A’raaf : 172)
Kita juga harus menjaga amanah yang dititikan oleh orang kepada kita. Sebagai pemimpin hendaknya juga memenuhi janji ketika kampanye.
Cara terhindar dari sifat keluh kesah dan kikir yang ke -6 adalah adalah Menegakkan kesaksianya.
وَالَّذِينَ هُمْ بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. (Al-Ma'arij: 33)
وَمَنْ يَكْتُمْها فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ
Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya. (Al-Baqarah: 283)
Sebagai seorang muslim kita bersikap hati-hati dalam bersaksi , jangan sampai kita bersaksi palsu tidak menambahi dan tidak mengurangi, tidak pula menyembunyikan sesuatu. Bersaksi palsu merupakan tindakan Menghalangi Keadilan, Menutup Kebenaran.
Misal:
* Seseorang yang melakukan bersaksi dengan sesuatu yang berbeda dari yang semestinya.
* Seseorang bersaksi sedangkan dia tidak mengetahui permasalahan tersebut
Bersaksi palsu ( Syahadad zur ) merupakan salah satu dosa paling besar di antara dosa besar.
عن أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
:وَسَلَّمَ: أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ قُلْنَا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ ثلاثا
الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ، فَقَالَ: أَلَا وَقَوْلُ
الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ , أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ. فَمَا زَالَ
يَقُولُهَا حَتَّى قُلْتُ: لَا يَسْكُتُ
:وَسَلَّمَ: أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ قُلْنَا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ ثلاثا
الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ، فَقَالَ: أَلَا وَقَوْلُ
الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ , أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ. فَمَا زَالَ
يَقُولُهَا حَتَّى قُلْتُ: لَا يَسْكُتُ
Dari Abu Bakrah radliallahu ‘anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian sesuatu yang termasuk dari dosa besar? Kami menjawab; “Tentu wahai Rasulullah.” Beliau mengulanginya tiga kali seraya bersabda: “Menyekutukan Allah dan mendurhakai kedua orang tua.” -ketika itu beliau tengah bersandar, kemudian duduk lalu melanjutkan sabdanya: “Perkataan dusta dan kesaksian palsu, perkataan dusta dan kesaksian palsu.” Beliau terus saja mengulanginya hingga saya mengira(khawatir) beliau tidak akan diam.”
وَكَانَ مُتَّكِئًا
فَجَلَسَ
Ketika itu beliau tengah bersandar, kemudian duduk. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah berpendapat bahwa adanya penekanan untuk masalah perkataan dusta dan kesaksian palsu. Dan beliau berpandapat bahwa masalah ini sering terjadi di tengah masyarakat.Berapa banyak orang yang kehilangan hak-haknya karena kesaksian palsu, berapa banyak pula penganiayaan menimpa orang-orang yang tak berdosa disebabkan kesaksian palsu atau seseorang mendapatkan sesuatu yang bukan haknya atau dinisbatkan kepada nasab yang bukan nasabnya. Semua itu disebabkan oleh kesaksian palsu.
Contoh Kesaksian palsu yang ada dalam masyarakat
* Ketika ada bantuan dari pemerintah, Seseorang bersaksi bahwa Fulan itu miskin berhak mendapatkan zakat (bantuan), padahal dia tahu bahwa orang itu kaya.
* Bersaksi palsu tentang masalalh korupsi di negara kita yang mengakibatkan kerugian yang di tanggung oleh seluruh masyarakat indonesia.
* Dan begitu juga seperti yang dilakukan oleh sebagian orang di hadapan pemerintah, seseorang bersaksi bahwa Si A itu miskin memiliki anggota keluarga berjumlah sekian, padahal dia tahu itu dusta.
Pemberi kesaksian palsu telah melakukan beberapa dosa-dosa besar, dan tidak hanya satu macam saja:
1. Dusta dan membuat fitnah atau kebohongan.
2. Berbuat zhalim terhadap seseorang. Orang yang tidak benar bisa menjadi salah karena persaksian palsu seseorang. Sehingga seseorang akan kehilangkan kehormatan, harta benda dan lain lain.
3. Menghalalkan apa yang telah di kharamkan Allah.
Kultum Puasa - surat al Ma'arij 19 - Manusia diciptkan dalam keadaan bakhil
Reviewed by solid webs
on
20.22
Rating:
Tidak ada komentar: